Allah, Maaf Aku Membuat Mu Cemburu

08.56

Bismillah.

Pagi itu aku melihat sebuah cahaya. 
Cahaya yang indah, menenangkan, sekaligus menyejukkan. 
Aku larut dalam keindahan cahaya itu. Berlari mengejarnya. Ingin menggapainya dan berada dibawah teduhnya.

Berbagai usaha aku lakukan untuk tetap melihat cahaya itu. Selalu berharap untuk tetap dapat dipertemukan tiap harinya.
Karena aku merasa cahaya itu akan menjadi bagian dari kebahagiaanku.

Hingga suatu hari, Allah menamparku. Tamparan yang hebat, hingga membuatku jatuh lemah, dan tak berdaya.
Tangis bercucuran tanpa henti, sayatan di dalam jiwa tak kunjung mereda. Hanya Allah yang mengerti betapa lemahnya diriku dibalik semua tangisku saat itu.

Aku muak, marah dan merasa terhina. Menyalahkan Allah mengapa tak lagi mempertemukan aku dengan cahaya yang selama ini menjadi bagian dari hidupku.
​Ingin ku maki semua yang ada di hidupku, karena aku merasa diperlakukan tidak adil.

Pada akhirnya tamparan itu menampar balik aku. Menyadarkan betapa bodohnya aku tak pernah beharap kepada Sang Kuasa. Betapa arogannya diriku mencintai cahaya yang hanya ciptaan-Nya?

Allah, aku tahu Engkau cemburu. Inilah bentuk kecemburuanmu terhadapku.

Allah ingin di datangi olehku, karena Allah merindukanku.
"Kemana kamu yang selama ini menangis di dalam sujudmu untuk Ku?"
"Kemana kamu yang selama ini menyebut nama Ku dalam setiap langkahmu?"
"Dimana kamu yang selama ini mencari bantuan Ku saat kau butuh?"
"Jadi dia, hamba Ku lebih penting dari pada diri Ku?"    
"Jadi kamu lebih memilih untuk menangisi kepergiannya dari pada kepergian Ku yang tak lagi dapat menenangkan hatimu? Begitukah?"

Allah, peluk aku. Dekap aku dalam kesedihanku. Jangan kau biarkan aku menangis lagi. Lindungi aku dari orang-orang yang ingin menyakitiku. Hanya kepada Mu aku memohon perlindungan. Dari kebencian, kemarahan, kesedihan, kebodohan dan rasa jauh dari Mu.    

You Might Also Like

0 komentar