Kecewa itu tidak ada.
Kecewa timbul karena kamu ada-adakan saja.

Sebenarnya itu salahmu, karena telah membuat suatu pengharapan atas apapun kepada seseorang dan kamu ingin orang itu berlaku sesuai keinginanmu, membalas sebanding atau bahkan lebih dari yang kamu harapkan.

Coba kalau kamu,
Ikhlas
​Tidak mengharap balasan,
Berbuat atas dasar kebaikan,
Berlaku karena rasa kasih sayang kepada sesama,
Kata kecewa tidak akan pernah ada di dalam kamus kehidupanmu.

Mulailah belajar untuk berbuat bukan karena mengharapkan imbalan dari manusia, tapi dari Allah.

Maka ketika tidak sesuai rencana, ya kita akan biasa saja. Toh tujuan kita hanya untuk Allah.
Allah akan tetap menghargai kita meskipun hasilnya tidak sesuai harapan dan dimata orang lain gagal.

Ketika orang yang kita serahi pengharapan tidak sanggup membalas sebanding dengan yang kita lakukan, kita akan berlapang dada.
Karena kita tahu, itu semua sudah rencana Allah. Mau dirubah bagaimanapun sifatnya, kepribadiannya, pemikirannya, juga percuma. Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia dan memberi hidayah pada mereka.

Dari pada sibuk menyalahkan, mengapa tidak kita doakan saja? Jangan menambah beban di dalam jiwamu sendiri.
​
Jadilah pribadi yang pantas dipandang bukan karena keburukannya, namun karena kebaikan hati yang tiada hentinya.

Belajarlah untuk tidak kecewa.
Belajarlah memberi tanpa mengharap.
​Kecewa itu sia-sia.
Menghitamkan putihnya hatimu,
Menyelipkan amarah dalam jiwamu,
​Menjauhkan kamu dari kasih sayang Tuhanmu.